Kamis, 10 November 2011

Faktor-faktor Penyebab Korupsi

Korupsi sering terjadi diberbagai negara-negara bagian, Faktor penyebab korupsi pun berbagai macam adanya, contoh penyebab-penyebab korupsi adalah sebagai berikut :


•    Internal: Dorongan dari dalam diri sendiri
•    Eksternal: Dorongan dari luar atau kondisi lingkungan
1.  Faktor Enrichment: 
Korupsi terjadi karena adanya willingness dan opportunity (internal & eksternal faktor). Faktor internal terkait dengan kualitas moral seseorang. Individu yg bermoral tinggi cenderung tidak melakukan korupsi, tetapi iman seseorang ada pasang dan surutnya. Sehingga, menggantungkan proses governance kepada seorang pemimpin saja tidaklah cukup. Diperlukan sistem yang mampu mencegah terjadinya korupsi. Sistem yang (1) membatasi discretionary (D) seseorang, (2) mencegah terjadinya monopoli (M) dan (2) mendorong akuntability (A), akan mampu menekan tingkat korupsi…….. KORUPSI = D + M – A
2.  Faktor Internal

•    Persepsi terhadap korupsi
•    Kualitas moral dan integritas individu
*  Internal Enrichment: Ada budaya ketimuran tertentu yang menempatkan pemberian hadiah kepada atasan sebagai wujud dari rasa hormat, walaupun sebenarnya hal ini bisa dikategorikan sebagai suatu bentuk korupsi. Kondisi ini menyebabkan perang melawan korupsi menjadi lebih menantang. Yang harus dihadapi tidak saja perilaku korup dari para koruptor, tetapi juga benteng budaya.
*  Persepsi Terhadap Korupsi
  •    Pengertian setiap orang tentang korupsi tidak sama, 1994
  •    Salah satu penyebab masih bertahannya sikap permisif terhadap korupsi karena belum terpetakannya istilah dan artikulasi definitif terhadap korupsi, sehingga terjadi ambiguitas dalam melihat korupsi, 2004
  •    Korupsi di dunia pendidikan rentan, 2001
   -   Petty corruption: memberi tips guru untuk tambahan privat siswa
   -   Medium corruption: penyimpangan distribusi dan pengalokasian scholarship
   -   Grand corruption: penyimpangan dana bantuan pembangunan gedung sekolah/universitas
  •    Penyimpangan beberapa perilaku yang terkait dengan ketidakdisiplinan dosen, karyawan, mahasiswa sangat tinggi, 2006
*  oralitas dan Integritas Individu

•    Keserakahan (greedy)
•    Himpitan ekonomi, seperti gaji lebih kecil dari kebutuhan yang makin meningkat
•    Latar belakang kebudayaan atau kultur kerja atau lingkungan tempat tinggal
•    Self Esteem yang rendah

Kerugian-Kerugian Akibat Korupsi dan solusi untuk mengatasi hal tersebut

Kerugian yang bisa timbul dari kegiatan "berkorupsi" sangatlah banyak. kerugian dapat berupa materi, waktu, dan moral bagi rakyat dan negara.

•   kerugian berdasarkan materi dapat tercermin dari jumlah dana yang di ambil oleh pejabat tersebut. Jumlah yang tidak sedikit tentunya dapat merugikan negara, APBN, dll yang seharusnya dana tersebut dapat kembali ke rakyat dalam bentuk pendidikan, subsidi, dll.

•   kerugian yang bersifat waktu dapat tercermin dalam bentuk molornya waktu pengerjaan suatu proyek karena banyaknya intervensi yang di ambil oleh pejabat untuk meraup untung sebesar-besarnya. proses tender yang tidak jelas, mark up nilai kontrak, dll adalah penyebab timbulnya permasalahan waktu oleh korupsi.

•   kerugian selanjutnya berupa moral. apakah korupsi merugikan kita sebagai warga negara dari segi moral? tentu iya! karena korupsi identik dengan kejujuran dimana setiap tindakan korupsi sudah pasti didahului dengan tindakan bohong/tidak jujur. karena proses korupsi sudah mendarah daging di dalam pemerintahan dan kehidupan bernegara hal ini tentunya mencedrai moral dari bangsa ini, bangsa ini menjadikan kata bohong adalah kata yang biasa digunakan untuk melindungi diri sendiri.

Solusi dari masalah korupsi ini sebenarnya datang dari diri kita sendiri masing-masing. menjaga kejujuran diri, terbiasa terbuka menyatakan pendapat, transparan dalam setiap tindakan, bersikap adil dan menghargai orang lain, ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi korupsi. akan tetapi hal ini sering sekali diabaikan, karena orang yang melakukan korupsi sudah tertutup matanya akan harta dan kekayaan.

Rabu, 09 November 2011

Hak dan Kewajiban warga negara

berikut ini adalah contoh HAK dan Kewajiban sebagai warga negara.
I.    Contoh Hak Warga Negara Indonesia
 
•   Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
•   Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
•   Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
•   Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
•   Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
•   Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh
•   Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
II.    Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
•   Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
•   Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
•   Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
•   Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
•   Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Wujud aplikasi pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari

Wujud pengaplikasian pancasila dalam kehidupan bernegara/sehari-hari dapat dicontoh dari perbuatan berikut ini :


I - Sila satu : Ketuhanan yang maha esa

wujud pengaplikasian kita sebagai warga negara adalah dengan menghormati setiap agama/kepercayaan yang ada di indonesia ini. Tidak membedakan setiap warga negara lain hanya karena berbeda kepercayaan, menghormati kebebasan menjalankan ibadah, serta yang paling penting adalah tidak adanya pemaksaan untuk menganut agama tertentu.

II. - Sila dua : kemanusiaan yang adil dan beradab

contoh perbuatan yang mendasari sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah :


•   Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
•  Saling mencintai sesama manusia.
•  Mengembangkan sikap tenggang rasa.
•  Tidak semena-mena terhadap orang lain.
•  Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
•  Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
•  Dll.

III. Sila ketiga : Persatuan indonesia

Pengamalan sila ketiga dapat diwujudkan dengan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, ketika negara NKRI terancam maka seluruh warga negara diwajibkan untuk bersatu dan membela kedaulatannya. Dan tentunya bangga sebagai warga negara indonesia dan bertanah air indonesia.

IV. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

wujud pengaplikasian pancasila sila ke empat adalah sbb :


•  mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
•  tidak memaksaakan kehendak.
•  mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan.
•  menerima hasil musyawarah dengan itikad baik.
•  menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai keadilan.

V. Sila kelima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pengalaman sila terakhir ini diwujudkan dengan mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong, karena suasana kekeluargaan dan gotong royong adalah ciri khas dari warga negara indonesia.