Selasa, 05 Juni 2012

aktifitas dunia kerja yang harus mencapai tujuan Manusia dan Kegelisahan

Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai ‘tujuan hidup’, tanpa menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang akan didapat di masa yang akan datang.
Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.
Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.
Sang Buddha bersabda, “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia hanya akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang yang bijaksana.” Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran yang dapat menjadi subyek untuk mengendalikan dan memimpin, penyalahgunaan pikiranlah yang menghasilkan ketakutan, penggunaan yang benar akan mewujudkan harapan dan cita-cita dan dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada diri kira sendiri.
Ada pepatah yang berbunyi, “Alam telah menganugerahi manusia untuk dapat mengendalikan seluruh isinya, kecuali satu hal, yaitu pikiran.” Kenyataan ini diperkuat dengan kenyataan tambahan bahwa segala sesuatu yang diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun kita untuk menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi. Rasa ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri alamiah untuk menjaga diri, tetapi jika berlebihan akan menjadi musuh bagi manusia itu sendiri.
Seorang ahli anatomi terkemuka dari Inggris suatu ketika ditanya oleh muridnya tentang obat terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan jawabnya adalah, “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid tersebut merasa heran atas jawaban yang diberikan, kemudian sang guru meneruskan, “Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada waktu yang sama, salah satu pikiran akan mengusir pikiran yang lain. Jika suatu saat pikiran sedang terpusat untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apa pun, maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam pikiran pada waktu yang sama.”

Siswa SMA 2 yang mendapat pengarahan dari sekolah Manusia dan Harapan

Seorang anak dilahirkan didunia merupakan harapan dari sebuah keluarga yang baru, yang tentu sebuah keluarga itu ingin memiliki keturunannya. Seorang Ayah dan Ibu tentu juga memiliki sebuah harapan, yaitu harapan semoga anaknya kelak menjadi seorang yang berhasil. Begitu juga sang anak, dia memiliki sebuah keinginan yang dia sebut “Cita-cita” yang nantinya anak itu harus mewujudkannya. Semuanya itu mencakup dari kata “Harapan”. Dan harapan menurut Abu Ridho dalam buku Recik-Recik Spritualitas Islam mengatakan, harapan merupakan pancaran suasana batin atau situasi kemanusiaan yang sedang menanti-nanti atau mengharapkan sesuatu yang disenanginya bakal menjadi kenyataan.
Setiap manusia pasti semuanya memiliki sebuah harapan, meskipun sulit untuk mencapai suatu harapan tersebut, namun semua itu akan dicapainya sampai titik darah penghabisan. Mengingat itu semua dahulu bangsa Indonesia juga memiliki suatu harapan untuk Merdeka dari penjajahan para kolonial Belanda maupun Jepang. Lepas dari semua itu Indonesia telah merdeka dan tentunya masih memiliki sebuah harapan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsanya agar menjadi orang-orang yang pandai dan bisa memajukan negaranya.
Sulit untuk mencapai sebuah harapan, harus ada optimisme dan faktor pendukung tentunya. Begitu yang saya alami saat ini, sebagai seorang yang jauh dari orang tua, saya dituntut untuk menjadi lebih mandiri dan dewasa tentunya. Dewasa disini bukan mencakup sebuah umur, apakah seorang itu sudah cukup umur dan disebut dewasa? Bukan itu maksud dari dewasa sebenarnya, menurut Dosen Matematika saya Bapak Ambar Dewayono seorang dikatakan dewasa apabila seorang tersebut menghadapi sebuah masalah dengan tenang dan sabar, karena dengan tenang kita akan menemukan solusi bukan emosi. Beliau mengatakan demikian pada saat perkenalan masuk perkulihan pertama pada pelajaran Matematika. Bagi saya setelah mendengar itu saya belum merasa dewasa, karena saya masih emosian dan tidak sabaran dalam menghadapi sebuah masalah yang ada. Dan semuanya bagi saya adalah motivasi dan semangat bagi saya. Walaupun jauh dari orang tua, namun dosen adalah orang tua kedua bagi saya, yang selalu memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik dan tentunya untuk dapat mewujudkan suatu keinginan atau cita-cita.
Ada banyak yang menginginkan sebuah harapan, dimana sebuah harapan itu ditujukan agar menjadi lebih baik lagi. Ini semua berkaitan dalam lingkup kehidupan manusia sehari-hari. Banyak selogan-selogan yang mengatakan agar kita membuang sampah pada tempatnya, “itu diharapkan agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat”. Bukan hanya selogan saja, intruksi atau pengarahan pun juga dilaksanakan, seperti Kepolisian Republik Indonesia kepada   Para Siswa SMA, itu diinginkan untuk membangun harapan agar kedepannya siswa menjadi individu – individu yang tertib akan pearturan dan rambu-rambu dan menjadi lebih baik lagi tentunya. Saya masih ingat dimana pada saat kelulusan SMA, saya dan teman-teman didatangi Polisi dari POLRES Brebes, dan pada saat itu Brigadir Polisi Kepala Bapak Rudi Hartono memberikan intruksi dan nasehat pada kami agar pada saat kelulusan nanti tidak ada coret-coretan dan pawai menggunakan sepeda motor.
Pesan dari Bapak Rudi Hartono kepada kami anak-anak SMA 2 yaitu Pada saat kelulusan nanti, apabila sudah menerima surat kelulusan segeralah pulang bersama orang tua masing-masing. Janganlah kalian yang masih muda ini berbuat keresahan, karena tindakan pawai motor akan membuat lalu lintas menjadi macet dan itu sangat mengganggu bagi para pengguna kendaraan umum. Demikian pesan Beliau kepada kami semua, pada saat itu pengumuman kelulusan berjalan tertib dan sisw-pun beranjak pulang masing-masing dengan orang tuanya. Pada saat itu SMA kami Alhmdulillah siswanya lulus semua, dengan peringkat terbaik di Kabupaten dan Kota Madya Tegal pada saat itu, kami tentunya sangat bangga.
Harapan dari semua Insan mencakup begitu banyak lapisan-lapisan yang terkait, baik dari diri sendiri, orang lain, dan layanan masyarakat. Karenanya diharapkan agar setiap masing-masing menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing dan saling berkesinambungan, dimana dari diri sendiri kita ke orang lain, dan dari kita kepada layanan masyarakat. Karena dengan ini maka Harapan dari semua insan akan saling berjalan dengan baik dan tertib.
Dari semuanya kita dapat mengambil sebuah kesimpulan, dimana Harapan dalam buku Ilmu Sosial Dasar yaitu sesuatu yang harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Maksudnya yaitu Harapan harus dilandasi sikap percaya pada diri sendiri dan Tuhan yang maha esa tentunya, itu dikarenakan agar kita dapat mencapai sebuah harapan, karena kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar mengatakan bahwa Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. kepercayaan pada diri sendiri
2. kepercayaan pada orang lain
3. kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan pada Tuhan
Kita dapat menyimpulkan sendiri bahwa kepercayaan dimulai pada diri kita sendiri, dari diri kita kemudian ke orang lain, dari orang lain kita akan percaya akan kebenaran kepada pemerintah, dan dari semua itu kita yakin bahwa kebenaran hanya milik Tuhan, walaupun kepercayaan kepada Tuhan pada urutan ke empat itu sama halnya semua kebenaran berpusat kepada Tuhan yang maha esa.
Saya selaku penulis ingin menyampaikan kepada semua pembaca bahwa setiap jiwa kita pasti menginginkan adanya sebuah harapan, karena dengan adanya harapan akan terciptanya rasa saling menyayangi antar sesama insane, mulai dari diri kita sendiri, orang lain, dan layanan masyarakat, seperti contoh pada saat kelulusan kami sangat senang dan bangga karena pihak Kepolisian Kabupaten Brebes datang dan memberikan pengarahan kepada kami semunya para siswa SMA 2 Brebes, itu merupakan bentuk rasa kasih sayang dan harapan pada pihak Kepolisian Kabupaten Brebes kapada kami, semunya dilakukan untuk harapan supaya anak-anak menjadi individu yang mentaati akan tata tertib dan larang larangan apa yang tidak boleh dilarang, semunya mengacu pada satu kata, yaitu harapan. Berikut gambar pada saat kedatangan Kepolisian ke SMA Negeri 2 Brebes :

Gambar pada saat saya (Jaket Hijau) dan teman-teman dinasehati oleh Brigadir Polisi Kepala Bapak Rudi Hartono, agar tidak melakukan pawai dan coret-coret pada saat kelulusan nanti.


Distribusi Peran dan Tanggung Jawab Penempatan dan Perlindungan TKI (manusia dan tanggung jawab)

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)
Keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah, berkewajiban bertanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya .
Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Perlindungan dan pelayanan kepada pahlawan devisa yang berada di luar negeri belum dilakukan dengan maksimal. Masih banyak keluhan dan masalah saat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berada di luar negeri. Sehubungan dengan itu, Bappenas dan Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait menggelar rapat untuk menentukan formula pembagian peran antara pusat dan daerah dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada pekerja migran yang akan berangkat keluar negeri.

Penentuan formula ini terkait dengan penyusunan matrik tindakan prioritas di bidang ekonomi, yang berfokus pada pelayanan dan perlindungan pekerja migran dan akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

Rapat tersebut dipimpin Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Dra. Rahma Iryanti, MT pada Kamis (15/10) di Ruang SS 1-2 Bappenas, mulai pukul 9.00 WIB hingga selesai. Rapat ini dihadiri perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Departemen Kesehatan, Departemen Luar Negeri, Departemen Hukum dan HAM, Departemen Sosial, Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pendidikan Nasional, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Polri.

Dalam kesempatan itu, Ibu Rahma memaparkan beberapa komponen utama pembagian peran dan tanggung jawab penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri. “Berdasarkan fungsinya, kegiatan prioritas dari Depnakertrans adalah melakukan peningkatan dan perlindungan kepada para tenaga kerja migran melalui perbaikan regulasi,” ujar Ibu Rahma.

Lebih jauh Ibu Rahma memaparkan peran dan tanggung jawab berbagai departemen dan lembaga. Misalnya prioritas tugas BNP2TKI, sesuai Peraturan Presiden No 18 Tahun 2006, antara lain adalah memberikan pelayanan untuk penempatan calon tenaga kerja migran; meningkatkan pengetahuan pekerja migran melalui penguatan kelembagaan dan pengembangan kegiatan produktifitas; serta rehabilitasi bagi tenaga kerja migran yang telah kembali ke tanah air.
Sedangkan kegiatan prioritas Deplu adalah meningkatkan perlindungan pekerja migran melalui penguatan kelembagaan. Menko Kesra kegiatan prioritasnya adalah mengkoordinasikan penyusunan skim pembiayaan kredit, jaminan asuransi dan remitansi bagi tenaga kerja migran. Lalu kegiatan prioritas Depkominfo adalah membangun online information system (Olis), yaitu pelayanan bagi tenaga kerja migran yang terintegrasi. Dan kegiatan prioritas Depkes adalah meningkatkan kualitas pelayanan sarana kesehatan dalam pemeriksanaan calon tenaga kerja migran. (Humas)

Kasus terorisme di dunia (Manusia dan Pandangan Hidup)

pandangan hidup adalah bagaimana cara manusia untuk berfikir, mengenali dan merasakan atas apa yang akan dijalaninya, berbicara tentang pandangan hidup sama halnya seperti kita berbicara tentang ideologi. karena ideologi itu sendiri lahir atas pandangan hidup. dengan pandangan hidup manusia punya pegangan/pedoman yang menggaris bawahi hidupnya.
dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat suatu kejadian atau peristiwa dimana disaat yang sama kita akan mengingat, menimbang dan merasakan jika peristiwa tersebut menimpa kita. dengan berfikiran seperti itu, secara langsung kita sudah mempunyai pedoman bahwa jangan sampai mengulangi/kejadian tersebut menimpa kita. dengan kejadian ini kita akan berfikir untuk mencegah supaya kejadian tersebut tidak mengenai kita.
pandangan hidup menyangkut pola pikir kita terhadap orang lain maupun lingkungan, dengan pandangan hidup yang positif kita pun dapan menjalani hidup kita dengan baik.



Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya (“teroris”) layak mendapatkan pembalasan yang kejam.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan “teroris” dan “terorisme”, para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : “Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang”. Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.
Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konvensi yang telah disepakati.



Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, dikenal sebagai “September Kelabu”, yang memakan 3000 korban. Serangan dilakukan melalui udara, tidak menggunakan pesawat tempur, melainkan menggunakan pesawat komersil milik perusahaan Amerika sendiri, sehingga tidak tertangkap oleh radar Amerika Serikat. Tiga pesawat komersil milik Amerika Serikat dibajak, dua di antaranya ditabrakkan ke menara kembar Twin Towers World Trade Centre dan gedung Pentagon.
Berita jurnalistik seolah menampilkan gedung World Trade Center dan Pentagon sebagai korban utama penyerangan ini. Padahal, lebih dari itu, yang menjadi korban utama dalam waktu dua jam itu mengorbankan kurang lebih 3.000 orang pria, wanita dan anak-anak yang terteror, terbunuh, terbakar, meninggal, dan tertimbun berton-ton reruntuhan puing akibat sebuah pembunuhan massal yang terencana. Akibat serangan teroris itu, menurut Dana Yatim-Piatu Twin Towers, diperkirakan 1.500 anak kehilangan orang tua. Di Pentagon, Washington, 189 orang tewas, termasuk para penumpang pesawat, 45 orang tewas dalam pesawat keempat yang jatuh di daerah pedalaman Pennsylvania. Para teroris mengira bahwa penyerangan yang dilakukan ke World Trade Center merupakan penyerangan terhadap “Simbol Amerika”. Namun, gedung yang mereka serang tak lain merupakan institusi internasional yang melambangkan kemakmuran ekonomi dunia. Di sana terdapat perwakilan dari berbagai negara, yaitu terdapat 430 perusahaan dari 28 negara. Jadi, sebetulnya mereka tidak saja menyerang Amerika Serikat tapi juga dunia. Amerika Serikat menduga Osama bin Laden sebagai tersangka utama pelaku penyerangan tersebut.
Kejadian ini merupakan isu global yang mempengaruhi kebijakan politik seluruh negara-negara di dunia, sehingga menjadi titik tolak persepsi untuk memerangi Terorisme sebagai musuh internasional. Pembunuhan massal tersebut telah mempersatukan dunia melawan Terorisme Internasional.
Terlebih lagi dengan diikuti terjadinya Tragedi Bali, tanggal 12 Oktober 2002 yang merupakan tindakan teror, menimbulkan korban sipil terbesar di dunia, yaitu menewaskan 184 orang dan melukai lebih dari 300 orang. Perang terhadap Terorisme yang dipimpin oleh Amerika, mula-mula mendapat sambutan dari sekutunya di Eropa. Pemerintahan Tony Blair termasuk yang pertama mengeluarkan Anti Terrorism, Crime and Security Act, December 2001, diikuti tindakan-tindakan dari negara-negara lain yang pada intinya adalah melakukan perang atas tindak Terorisme di dunia, seperti Filipina dengan mengeluarkan Anti Terrorism Bill.

Keadilan dalam hal umum dan kehidupan sehari-hari (manusia dan keadilan)

Keadilan adalah perlakuan manusia dari segi kelayakan. Ada juga pendapatan yang mengatakan bahwa keadilan adalah persamaan hak dan kewajiban. Masing-masing individu pasti mempunyai definisi tersendiri tentang makna keadilan. Tapi yang paling pasti adalah dunia ini tanpa keadilan akan berubah seperti dunia yang diisi oleh banyak sekali kejahatan. Misal dalam kriminal, orang yang merasa kuat akan selalu menindas yang lemah. Kecenderungan ketenteraman manusia dapat diukur dari tingkat keadilan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti hukum yang selalu ada agar keadilan itu selalu terjaga. Tak mungkin ada kehidupan masyarakat yang tenteram tanpa diimbangi tingkat keadilan yang tinggi pula.
Jauh dari ranah hukum, manusia juga memilki rasa sadar akan keadilan yang tinggi pula. Tak ada satu manusiapun yang mau ketidakadilan menerpa dirinya. Secara refleks, manusia memiliki perasaan dan logika untuk bersikap adil dan merasa teradili. Contoh saat manusia mendapat perbedaan hak dalam bentuk gaji atau honor dari pekerjaan mereka, pasti mereka ingin menuntut keadilan di situ. Apalagi memang keadilan itu diawali dari hati nurani seluruh manusia. Namun tidak semua keadilan berdefinisi jika manusia yang satu dengan yang lainnya harus mendapat perlakuan atau penghargaan yang sama. Contoh, Juliardi pantas mendapat beasiswa karena prestasi belajarnya yang membanggakan. Sedangkan Pasha yang belum menunjukkan prestasi belajar yang bagus, menuntut agar mendapat beasiswa seperti yang didapatkan Juliardi, Apakah ini dapat dikatakan sebagai ketidakadilan? Tentu tidak. Karena definisi tentang keadilan disini adalah tentang apa yang memang menjadi hak manusia secara sepantasnya, bukan semata-mata karena rasa iri kepada sesama manusia.

prestasi yang terabaikan (manusia dan penderitaan)

prestasi adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh manusia dengan kelebihannya di berbagai bidang, prestasi juga bisa menjadi kebanggan bagi orang-orang yang ada disekelilingnya, prestasi juga identik dengan peringkat, tingkatan dan penghargaan. di Indonesia yang tercinta ini prestasi hanyalah hal yang sementara, mengapa demikian? karena banyak prestasi yang hanya dimanfaatkan untuk umum dan juga untuk kepentingan khusus,, namun itu hanya bersifat sementara.
salah satunya negara membuat "rumah" bagi atlit-atlit di bidang olah raga untuk memajukan prestasi Indonesia, namun dana dari pembangunan tersebut dikorupsi. banyak mantan-mantan atlit Indonesia yang dulunya mempunyai prestasi yang membanggakan bagi Indonesia namun sekarang kehidupannya sangat prihatin. dimanakah wajah pemerintah dalam menanggapi masalah ini? adakah rumah bagi mereka-mereka untuk hidup layak. bahkan saat ini sumbangsih mereka sangatlah besar bagi begara tercinta ini, tapi apa sumbangsih negara untuk atlit yang telah membasarkan bangsa ini.
harapan saya adalah prestasi apapun yang telah dibuat oleh bangsa sendiri ini patut dihargai dan dikembangkan, dukungan adalah salsh satu modal bagi pemerintah untuk memajukan negaranya sendiri. dengan begitu masyarakat pun akan berlomna-lomba untuk menciptakan suatu inovasi dan penemuan baru. karena mereka membuat juga untuk negara kita sendiri dan untuk kebaikan orang disekitarnya.

_Tyo_

Selasa, 27 Maret 2012

wayang merupakan kebudayaan khas indonesia (manusia dan kebudayaan)


indonesia memiliki beragam budaya dan adat istiadat di setiap daerahnya. masing-masing adat mempunyai unsur / suatu cerita yang menggambarkan kisah-kisah/ leganda masa lalu, seperti yang kita kenal adalah wayang. wayang merupakan budaya khas indonesia, banyak para wisatawan mancanegara detang untuk mempelajarinya. tetapi seiring berkembanya teknologi, budaya ini kian sirna karena kurangnya kesadaran generasi muda akan budaya yang merupakan ciri khas bangsa indonesia ini. budaya haruslah dijaga dan dilestarikan, dan pemerintah pun harus mendukungnya. sebab di erang yang berteknologi banyak generasi muda yang lebih memilih bermain game online, Facebook, nonton bioskop, dll. padahal jika kita ikut melestarikan dan menjaga budaya ini, kita bisa meningkatkan devisa negara, karena negara-negara diluar sana melihat kebudayaan ini sebagai sesuati yang unik. disamping  memiliki cerita-cerita yang mendidik wayang juga dapat memiliki pesan-pesan moral. oleh karena itu kita sebagai warga negara indonesia harusnya bangga akan kebudaayan yang dimiliki oleh negara ini.kebudayaan itu harusnya di pelihara, dijaga, dan dilestarikan agar tidak di klaim negara lain.

ini adalah contoh wayang di pulau Jawa Kilas Kisah Wayang di Jawa. Pernah diungkakan bahwa bagi orang Jawa “antara pekerjaan, interaksi dan doa tidak ada perbedaan prinsip hakiki” (Magnis-Suseno, 2001: 82) dengan demikian setiap aktivitas atau gerak diri sepenuhnya dikontrol oleh ‘kesadaran akan’. Dan derivasi dari seluruh filsafat Jawa adalah ‘mematenkan’ pengetahuan itu dalam sebuah karya. Hakikatnya, karya adalah puncak pengejawantahan hidup yang sesungguhnya bagi orang Jawa.

Dari jaman gemilang itu dikenal dan dikenanglah berbagai Pujangga, Pustaka, Pusaka dan Pusara, sebagai museum hidup: situs dan ritus kebudayaan, bahkan hingga keberadaannya hari ini. Namun demikian patut dicatat, pasca Ronggowarsito yang sering disebut sebagai pujangga penutup, atau pasca jatuhnya laskar-laskar Diponegoro (1825-1830), wajah Jawa banyak mengalami pergeseran dan perubahan. Jawa tidak lagi menghasilkan daur hidup yang sejatinya. Hal ini diperparah lagi bahwasanya priyayi-priyayi Jawa sebagai kelas menengah dalam struktur hierarki sosial Jawa tidaklah memainkan peran yang cukup signifikan. Namun
kemerosotan itu tertutupi dengan sosialisasi kesenian di tengah masyarakat—sebab memang hanya itulah yang dapat mereka lakukan. Mengomentari situasi tersebut, dalam sebuah terbitannya 42 tahun lalu, Anderson mengatakan :
“Di pedesaan perubahan terjadi dengan lebih lambat, dan disanalah budaya jawa yang tua paling kuat mempertahankan pegangan atas jiwa manusia. Meskipun demikian, musim gugur telah tiba. Pada pohon kebudayaan Jawa daun-daun jatuh satu per satu” (2003: 70).

Yang ada bagi Jawa hari ini adalah kebudayaan sebagai komoditas, utamanya komoditas wisata. Satu yang tersisa, katakalah demikian, adalah WAYANG. Bagaimanapun bentuknya kini kesenian ini dapat terus bertahan—walau toch tetap berada dalam nuansa yang mengharukan—dan ia dipercaya sebagai salah satu gawang pertahanan terakhir Jawa hari ini. Padanyalah Jawa sebenarnya menyandarkan diri.
Wayang memainkan peran penting dalam sejarah Jawa walaupun ia dianggap tidak asli berasal dari Jawa. Penelitian mengenai asal usul wayang sendiri belum mencapai kata sepakat hingga hari ini. Wayang dianggap berasal dari India dan dibuat pada kitaran 8-9 SM oleh Vyasa (Kresna Dvipayana).
Namun demikian bukan nama Vyasa saja yang menjadi kandidat bagi penulis Mahabarata, ada dua orang penutur lain di samping Vyasa tadi, mereka adalah Ugrasravas dan Vaisempayana. Awalnya kitab ini terdiri dari sekitar 24.000 kuplet dan pada gilirannya berkembang hingga menjadi 100.000 kuplet (Amir, 1997:42).
Lakon wayang Jawa sendiri seringkali mengadaptasi dua epik besar, Mahabarata dan Ramayana ataupun carangannya (cabang ceritanya) dan ini berlangsung sejak awal perkembangannya. Di Jawa, misalkan, lakon Arjunawiwaha, atau paling tidak dalam bentuk sastranya disadur pertama kali pada masa Prabu Dharmawangsa, abad ke-11 M, sementara Ramayana disadur sedikit lebih dahulu.
Lalu Kakawin Ramayana dibuat ± 903 M oleh Yogisvara. Kakawin ini mengikuti versi Bhattikavya yang dibuat di Khasmir pada abad ke-5 M dan tidak menyantumkan buku pertama dan terakhir Valmiki, yakni Bale Kanda dan Uttara Kanda. Yang menarik, tidak berselang lama dari penyadurannya, Kakawin Ramayana langsung dipentaskan. Hal ini dibuktikan dengan prasasti Balitung, “… si Geligi buat Hyang macerita Bhima ya kumara…”
atau “Geligi mengadakan pertunjukan wayang dan mengambil lakon Bima muda” (Amir, 1997: 34, 40).

Wayang menjadi suatu bentuk kesenian yang khas, utamanya karena sebenarnya ia berasal dari tradisi keraton namun kemudian justru hidup dalam rakyat kebanyakan. Menurut Geertz (1981: 358) ini karena sifat rakyat kebanyakan cenderung ritualis, politheis dan magis sementara para priyayi cenderung dekat yang mistik-pantheis dan spekulatif.
Secara sosial wayang memiliki posisi istimewa karena ia dianggap sebagai salah satu bentuk kesenian yang mampu menjembatani sekat-sekat yang ada. Ben Anderson (2003: 12) menyebutnya sebagai,
“….mitologi religius yang diterima hampir secara universal, yang mampu membina suatu keterikatan intelektual dan emosional yang mendalam. (…) mitologi wayang Jawa adalah suatu upaya untuk menjelajahi secara puitis posisi eksistensial orang Jawa, hubungan-hubungannya dengan tatanan alam nyata dan dunia gaib, kepada sejawatnya dan kepada dirinya sendiri. Sangat kontras dengan agama-agama besar Timur Dekat, bagaimanapun, ‘agama’ wayang tidaklah memiliki Nabi, Kitab Suci atau Sang Penebus. Tradisi ini tidak memandang dunia dalam perlintasan gerak yang linear, ataupun mengkhotbahkan pesan keselamatan universal. Tidak juga dia menawarkan ekstase sebagaimana pewahyuan masa depan seperti dalam tradisi
Kristen, semata pasang-surut Waktu yang ajek”.
Penjelasan Anderson ini menunjukkan relativisme wayang, termasuk nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang mungkin sejalan dengan penjabaran istilah wayang yang ditengarai berasal dari kata bayang. Yang dikotomis dalam wayang adalah logika komplementer yang paling mendasar dari hidup. Yang dikotomis ini tidak saja berlaku pada saat atau kejadian melainkan juga pada tokoh, peran, karakter dan fungsi mereka yang bersinggung satu sama lain dan Anderson menyebut seluruh persinggungan ini sebagai “ketegangan yang selaras dan kestabilan yang energetik dari Weltanschauung” atau mengikuti rumusan Claire Holt, “dunia stabil yang didasarkan pada konflik”.
Ambillah sebagai contoh, Kresna Duta. Lakon terkenal yang menggambarkan turun tangannya Kresna dalam Baratayuda. Kresna yang titisan Wisnu menjadi tokoh yang mengetahui apa yang harus dan apa yang akan. Tidak ada yang merintangi kehendaknya untuk mengikuti dan memenuhi ketetapan takdir. Pada lakon tersebut digambarkan bagaimana empat ekor kuda beserta tokoh pengiringnya itu sebenarnya menjawab sifat komplementer dari panteon hindu sekaligus serangan syirik (charges of ideolatry) yang kerap ditudingkan kepada wayang, selain koneksitas Kalimasada milik Yudhistira dan Kalimat Syahadat Sunan Kali Jaga.


orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengasuh anak (manusia dan cinta kasih)

kesibukan dalam bekerja merupakan hal yang sudah lumrah sekarang ini, sampai-sampai seseorang lupa waktu karena pekerjaannya. apalagi ketika seseorang tersebut sudah berkeluarga.
kadang kala seorang ayah suka lupa akan anak-anaknya ketika iya bekerja, padahal dalam bekeluarga, orang tualah yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak. kebanyakan seorang anak yang kurang perhatian orang tua menjadi anak yang nakal, dan lebih memilih pergaulan bebas. Guru disekolah hanyalah sebagai perantara dalam mengasuh anak, selebihnya orang tua.
seharusnya orang tua menyisihkan waktu untuk bermain dengan anak, agar anak juga mendapat perhatian terhadap orang tuanya.

grafiti merupakan seni (manusia dan keindahan)

raffiti tidak lagi melulu berupa corat-coret tak jelas di dinding kota. Kini kesenian jalanan makin kreatif dan secara tidak langsung malah menambah keunikan sebuah kota. Berikut 5 kota yang memiliki graffiti terbaik di dunia. Gambar-gambar yang menyindir, membela kaum lemah atau sekedar unik menjadi tema umum graffiti yang tersebar di seluruh penjuru kota. Masyarakat yang sedang menggunakan jalan sering kali merasa terhibur dengan seni lukis yang bisa dibilang indah

Baca Artikel Aslinya di : http://bldirgantara.blogspot.com/2012/05/inilah-5-kota-dengan-grafiti-paling.html
raffiti tidak lagi melulu berupa corat-coret tak jelas di dinding kota. Kini kesenian jalanan makin kreatif dan secara tidak langsung malah menambah keunikan sebuah kota. Berikut 5 kota yang memiliki graffiti terbaik di dunia. Gambar-gambar yang menyindir, membela kaum lemah atau sekedar unik menjadi tema umum graffiti yang tersebar di seluruh penjuru kota. Masyarakat yang sedang menggunakan jalan sering kali merasa terhibur dengan seni lukis yang bisa dibilang indah

Baca Artikel Aslinya di : http://bldirgantara.blogspot.com/2012/05/inilah-5-kota-dengan-grafiti-paling.html
Graffiti tidak lagi melulu berupa corat-coret tak jelas di dinding kota. Kini kesenian jalanan makin kreatif dan secara tidak langsung malah menambah keunikan sebuah kota. Berikut 5 kota yang memiliki graffiti terbaik di dunia. Gambar-gambar yang menyindir, membela kaum lemah atau sekedar unik menjadi tema umum graffiti yang tersebar di seluruh penjuru kota. Masyarakat yang sedang menggunakan jalan sering kali merasa terhibur dengan seni lukis yang bisa dibilang indah.

Baca Artikel Aslinya di : http://bldirgantara.blogspot.com/2012/05/inilah-5-kota-dengan-grafiti-paling.html
Graffiti tidak lagi melulu berupa corat-coret tak jelas di dinding kota. Kini kesenian jalanan makin kreatif dan secara tidak langsung malah menambah keunikan sebuah kota. Berikut 5 kota yang memiliki graffiti terbaik di dunia. Gambar-gambar yang menyindir, membela kaum lemah atau sekedar unik menjadi tema umum graffiti yang tersebar di seluruh penjuru kota. Masyarakat yang sedang menggunakan jalan sering kali merasa terhibur dengan seni lukis yang bisa dibilang indah.

Baca Artikel Aslinya di : http://bldirgantara.blogspot.com/2012/05/inilah-5-kota-dengan-grafiti-paling.html


Graffiti sering dipandang sebagai coretan di dinding penuh “sumpah serapah dan protes” yang (dianggap) “merusak” keindahan” kota. Namun jalan inilah yang dipilih Shinko Akitado Siburian dan anak-anak Hand Job Crew: Soul Fourtheen, Note Two, dan Stylus dalam mengekspresikan kreativitas seni mereka.

Lewat “coretan” bertema Go Green yang dibikin mereka di sudut tembok tepi sungai kawasan Jalan Jend. Gatot Subroto (dekat simpang Kapten Muslim) Medan, mereka menyampaikan pesan sosial dan kepedulian mereka pada lingkungan yang lestari. Di media tembok mereka mencurahkan ekspresi seni spray paint untuk mengingatkan ancaman global warming yang membuat Bumi semakin meringis.
Berlangsung selama dua hari, pada 4 – 5 Agustus lalu, aksi graffiti Go Green ini juga difilmkan dalam bentuk dokumenter yang dibagikan untuk menyuarakan aspirasi seni kreativitas mereka. “Kami ingin mengubah imej negatif terhadap graffiti… semoga ini bisa mencitrakan graffiti yang positif dan mengingatkan setiap orang untuk semakin peduli pada lingkungan,” ujar Shinko.
Graffiti yang mereka buat terdiri dari bentangan  pulasan warna alam dengan fokus obyek utama berupa pohon yang menyangga bola dunia!
Mungkin pesan yang mereka sampaikan cukup jelas. Seperti juga seniman graffiti dan mural misterius dunia bernama Banksy, yang memilih jalan “coretan di dinding” untuk membuka mata dunia!

pada dasarnyaa grafiti merupakan satu alat untuk menciptakan suatu kreasi, maupun pesan dari si pembuat..
oleh karena itu grafiti merupakan sarana bagi pembuat untuk mencurahkan kreatifitas yang ada didalam dirinya dengan cara membuat grafiti tadi. tetapi banyak oknum-oknum setempat yang kurang begitu suka terhadap "kreatifitas jalanan ini" dikarenakan bukan pada "tempatnya".
 banyak orang yang menyetujui adapun yang tidak dengan "tulisan jalanan ini", namun bagi saya grafiti itu baik, dan merupakan seni yang harus di kembangkan. pemerintah seharusnya memberi wadah / tempat buat para "bommber" ini. disamping seni, grafiti juga bisa digunakan untuk hal yang mendidik.
Graffiti tidak lagi melulu berupa corat-coret tak jelas di dinding kota. Kini kesenian jalanan makin kreatif dan secara tidak langsung malah menambah keunikan sebuah kota. Berikut 5 kota yang memiliki graffiti terbaik di dunia. Gambar-gambar yang menyindir, membela kaum lemah atau sekedar unik menjadi tema umum graffiti yang tersebar di seluruh penjuru kota. Masyarakat yang sedang menggunakan jalan sering kali merasa terhibur dengan seni lukis yang bisa dibilang indah

Baca Artikel Aslinya di : http://bldirgantara.blogspot.com/2012/05/inilah-5-kota-dengan-grafiti-paling.html

Kamis, 05 Januari 2012

Pengaruh pertumbuhan penduduk bagi pengangguran

Pengaruh pertumbuhan penduduk bagi pengangguran

Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Sudibyo menjelaskan, berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa maka di tahun 2011 bertambah 3,5 juta maka sekarang ada 241 juta jiwa lebih,“katanya.

Laju pertumbuhan penduduk
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah.tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tergolong tinggi.
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/Negara disebabkan oleh factor-faktor :
  1. Angka kelahiran
  2. Angka kematian
  3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
  4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)

Permasalahan penduduk di Indonesia
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain :
  1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa, sangat jarang di Kalimantan dan Irian
  2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar
  3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun
  4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa
  5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapat perhatian serius
  6. Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi.

Pengendalian Jumlah Penduduk
Pengendalian jumlah penduduk adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk dengan mengurangi angka kelahiran. Hal ini dapat mengurangi ledakan pertumbuhan penduduk yang dapat menimbulkan masalah di masa datang. Karena kita ketahui bahwa kepadatan penduduk dapat menimbulkan masalah kemanusiaan dan lingkungan alam tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia sehingga menimbulkan kelaparan. Untuk itu diperlukan upaya dan langkah konkret guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk melalui berbagai program baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas. Karena itulah dinegara kita diterapkan program KB( Keluarga Berencana ) karena dinilai berhasil untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk, dan menunda masa perkawinan dini agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Beberapa penyebab terjadinya pengaguran.
Menjadi pengangguran bukanlah keinginan seseorang, namun keadaanlah yang terkadang memaksa mereka. Berikut beberapa penyebab terjadinya pengangguran.
1.      Penduduk relatif banyak sedangkan kesekpatan kerja / lapangan kerja relatif rendah
Jumlah penduduk yang cukup tinggi tetapi tidak diimbangai dengan lapangan kerja maka jumlah angkatan kerja tidak semua tertampung dalam dunia kerja.
2.      Pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Pendidikan dan ketrampilan yang rendah tidak dibutuhkan oleh pihak badan usaha karena dengan pendidikan yang rendah dan ketramilan yang rendah tidak akan meningkatkan produktifitas kerja dan hasil produksi.
3.      Teknologi yang semakin maju yang belum terimbangi oleh kemampuan manusia
Teknologi dan kemampuan yang tinggi begitu cepat tidak diimbangi dengan kemammpuan manusia untuk menguasai maka banyak badan usaha hanya menerima yang mampu mengusai teknologi tersebut. Bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut akan tersingkir dalam persaingan kerja.
4.      Pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan seperti penerapan rasionalisasi. Pengusaha hanya menerapkan berfikir rasionalis sehingga tenaga kerja dipaksa untuk bekerja seoptimal mungkin untuk mengejar target. Apabila tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan target maka tenaga kerja tersebut tidak diperlukan lagi.
5.      Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim. Pekerjaan yang dipengaruhi musim dapat menimbulkan penggangguran seperti pertanian, perkebunan. Setelah masa menanam selesai maka banyak tenaga kerja tinggal menunggu hasilnya. Untuk menunggu hasil mereka kebanyakan menganggur dan akan bekerja kembali apabila nanti musim panen telah tiba.

Dampak Pengangguran terhadap perekonomian suatu Negara
Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar setabil dan dalam keadaan terus meningkat. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal ini akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah diimpikan. Hal ini karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, dan kesetabilan politik, seperti berikut:
1. Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dapat dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga, kemakmuran yang dicapai masyarakatpun lebih rendah.
2. Pengangguran menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor pajak khususnya pajak penghasilan akan berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakatpun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar masyarakatpun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan perekonomian pemerintah akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
3. Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.  Keberadaan pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehinggga permintaan terhadap barang hasil produksi berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian,tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
4. Pengangguran menambah beban pengeluaran negara.  Bagaimanapun juga setiap manusia memerlukan kebutuhan untuk bertahan hidup seperti makan. Namun jika manusia tersebut tidak bekerja dan tidak memiliki pendapatan, mereka tak kan mampu untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Dan untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut, pemerintah menyalurkan beras untuk orang miskin (RASKIN), bantuan tunai langsung (BLT) yang tentunya menambah anggaran negara dan mengurangi pendapatan negara.
5. Penganguran akan menimbulkan ketidak stabilan politik. Pengangguran yang tinggi juga akan menyebabkan ketidakpuasan rakyat sehingga menimbulkan demostrasi, bahkan huru – hara sehingga keadaan politik menjadi tidak setabil.




Pendapat saya :
Laju kepadatan penduduk di Indonesia semakin meningkat dengan adanya sensus penduduk, kini pemerintah tahu bahwa kepadatan penduduk berperan penting dalam perekonomian dan juga tingkat kriminalitas. Tidak pada perekonomian saja pengangguran berdampak, namun pengangguran juga berdampak pada masyarakat. Pengangguran akan menimbulkan ketidaksetabilan sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak masyarakat yang kehilngan pendapatan. Namun, mereka tetap dituntut memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya, sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang memicu terjadinya pencopetan, perampokan, dan tindak kriminal lainya.
Untuk menanggulangi kepadatan penduduk dan pengangguran ;
1.      pemerintah seharusnya memberikan kesempatan bagi para investor untuk membuat proyek-proyek baru yang membutuhkan banyak tenaga kerja
2.      pemerataan penduduk/ transmigrasi
3.      pemindahan tenaga kerja ke wilayah lain.
4.      Penggunaan program KB
5.      Menggerakan wajib belajar 9 tahun.
6.      Meningkatkan latihan kerja
Dengan cara seperti itu mungkin akan mengurangi kepadatan penduduk dan pengangguran yang ada di Indonesia.

KKN & PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN


KKN & PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN


Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) merupakan tindakan sistemik yang banyak merugikan negara dan masyarakat. Eksistensi KKN ini sudah ada sejak zaman orde baru. Terlebih di zaman otoriter tersebut KKN secara implisit dilegalkan karena dilegitimasi langsung oleh penguasa yang kongkalikong dengan pengusaha.
Korupsi kolusi nepotisme merupakan tindakan yang sudah akut terjadi, khususnya di birokrasi-birokrasi negeri ini
Korupsi
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Korupsi merupakan tindakan memperkaya diri sendiri, golongan, kerabat dengan cara melawan aturan hukum. Misalnya, kasus korupsinya Gayus Halomoan Tambunan yang merugikan negara ratusan miliar rupiah. Atau dakwaan korupsinya Aulia Pohan yang merugikan negara puluhan miliar rupiah. Seseorang disebut korupsi ketika ada uang negara yang digunakan untuk memperkaya diri dan atau golongannya saja.
Kolusi
Kolusi merupakan perilaku atau tindakan yang memiliki tendensi menguntungkan rekanan dengan cara menyalahgunakan kewenangan yang dimiliki. Misalnya, seorang bupati, walikota atau pejabat negara lainnya, yang membuka tender hanya secara formalitas karena sudah ditetapkan pemenang tender, jauh-jauh hari sebelum tender dibuka.
Kolusi tak akan terlihat secara kasat mata melainkan hanya bisa dirasakan dan dianalisis dari indikasi-indikasi yang ditumbulkannya. Dengan pemberian privilege seorang pejabat kepada pihak-pihak tertentu, membeda-bedakan para peserta tender, dsb.
Nepotisme
Nepotisme beda tipis dengan kolusi, yakni sikap atau tindakan seorang pejabat yang lebih mendahulukan atau mengutamakan keluarga, teman dekat atau kerabat dibandingkan masyarakat lainnya. Misalnya dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) biasanya praktik nepotisme ini sangat kental terjadi. Nah, keluarganya lebih didahulukan sekalipun, mungkin, ketika tes kelayakannya anggota keluarganya tersebut tak lulus.

Inilah tantangan keIndonesiaan ke depan, yakni mencegah korupsi kolusi nepotisme yang praktiknya semakin merajalela saja.

Pendapat saya :
KKN merupakan tingkat kriminalitas paling tinggi, mengapa demikian? Karena pemanfaatan suatu jabatan, persekongkolan, dan keterikatan persaudaraan mempunyai peran penting dalam tindak kriminalitas ini. Kejahatan ini sungguh merugikan Negara, bagaimana tidak? Para pejabat tinggi yang korupsi bermilyar-milyar. Dengan demikian kerugian Negara bertambah. Namun, Menyadari begitu urgent dan sulitnya menangani korupsi di negeri ini, pemerintah pada 2003 mendirikan lembaga yang khusus ditujukan untuk memberantas tindak korupsi yang semakin merajalela. Makanya hadir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dimana ditunjuk sebagai ketuanya Taufiqurrahman Ruki.
Perjalanan KPK rupanya makin banyak tak disenangi oleh para koruptor. Betapa tidak, dibawah kepemimpinan Antasari Azhar (pengganti Ruki), KPK mampu menangkap koruptor-koruptor kakap semacam Jaksa Urip Tri, Arthalita Suryani, Gayus dsb. Mungkin karena banyak pihak yang tak suka dengan kehadiran KPK ini, makanya usaha-usaha untuk menumpulkan dan mengkriminalisasi KPK semakin kencang.
Beruntung sampai sekarang lembaga KPK masih ada untuk mengurusi masalah-masalah korupsi meski langkahnya semakin berat. Paling tidak melihat KPK sekarang makin kekurangan taji dan taringnya. Manuver-manuver yang selama ini dilakukan sudah jauh mengalami penurunan. Semoga saja KPK masih kuat dan bertaring dalam menangani korupsi sebagai bagian dari korupsi kolusi nepotisme.

Fungsi dan Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas :
  1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
  2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
  3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;
  4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
  5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
  6. Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang :
  7. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;
  8. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;
  9. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait;
  10. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; dan
  11. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi
Pengaruh pertumbuhan penduduk bagi pengangguran

Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Sudibyo menjelaskan, berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa maka di tahun 2011 bertambah 3,5 juta maka sekarang ada 241 juta jiwa lebih,“katanya.

Laju pertumbuhan penduduk
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah.tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tergolong tinggi.
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/Negara disebabkan oleh factor-faktor :
  1. Angka kelahiran
  2. Angka kematian
  3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
  4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)

Permasalahan penduduk di Indonesia
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain :
  1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa, sangat jarang di Kalimantan dan Irian
  2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar
  3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun
  4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa
  5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapat perhatian serius
  6. Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi.

Pengendalian Jumlah Penduduk
Pengendalian jumlah penduduk adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk dengan mengurangi angka kelahiran. Hal ini dapat mengurangi ledakan pertumbuhan penduduk yang dapat menimbulkan masalah di masa datang. Karena kita ketahui bahwa kepadatan penduduk dapat menimbulkan masalah kemanusiaan dan lingkungan alam tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia sehingga menimbulkan kelaparan. Untuk itu diperlukan upaya dan langkah konkret guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk melalui berbagai program baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas. Karena itulah dinegara kita diterapkan program KB( Keluarga Berencana ) karena dinilai berhasil untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk, dan menunda masa perkawinan dini agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Beberapa penyebab terjadinya pengaguran.
Menjadi pengangguran bukanlah keinginan seseorang, namun keadaanlah yang terkadang memaksa mereka. Berikut beberapa penyebab terjadinya pengangguran.
1.      Penduduk relatif banyak sedangkan kesekpatan kerja / lapangan kerja relatif rendah
Jumlah penduduk yang cukup tinggi tetapi tidak diimbangai dengan lapangan kerja maka jumlah angkatan kerja tidak semua tertampung dalam dunia kerja.
2.      Pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Pendidikan dan ketrampilan yang rendah tidak dibutuhkan oleh pihak badan usaha karena dengan pendidikan yang rendah dan ketramilan yang rendah tidak akan meningkatkan produktifitas kerja dan hasil produksi.
3.      Teknologi yang semakin maju yang belum terimbangi oleh kemampuan manusia
Teknologi dan kemampuan yang tinggi begitu cepat tidak diimbangi dengan kemammpuan manusia untuk menguasai maka banyak badan usaha hanya menerima yang mampu mengusai teknologi tersebut. Bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut akan tersingkir dalam persaingan kerja.
4.      Pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan seperti penerapan rasionalisasi. Pengusaha hanya menerapkan berfikir rasionalis sehingga tenaga kerja dipaksa untuk bekerja seoptimal mungkin untuk mengejar target. Apabila tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan target maka tenaga kerja tersebut tidak diperlukan lagi.
5.      Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim. Pekerjaan yang dipengaruhi musim dapat menimbulkan penggangguran seperti pertanian, perkebunan. Setelah masa menanam selesai maka banyak tenaga kerja tinggal menunggu hasilnya. Untuk menunggu hasil mereka kebanyakan menganggur dan akan bekerja kembali apabila nanti musim panen telah tiba.

Dampak Pengangguran terhadap perekonomian suatu Negara
Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar setabil dan dalam keadaan terus meningkat. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal ini akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah diimpikan. Hal ini karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, dan kesetabilan politik, seperti berikut:
1. Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dapat dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga, kemakmuran yang dicapai masyarakatpun lebih rendah.
2. Pengangguran menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor pajak khususnya pajak penghasilan akan berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakatpun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar masyarakatpun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan perekonomian pemerintah akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
3. Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.  Keberadaan pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehinggga permintaan terhadap barang hasil produksi berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian,tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
4. Pengangguran menambah beban pengeluaran negara.  Bagaimanapun juga setiap manusia memerlukan kebutuhan untuk bertahan hidup seperti makan. Namun jika manusia tersebut tidak bekerja dan tidak memiliki pendapatan, mereka tak kan mampu untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Dan untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut, pemerintah menyalurkan beras untuk orang miskin (RASKIN), bantuan tunai langsung (BLT) yang tentunya menambah anggaran negara dan mengurangi pendapatan negara.
5. Penganguran akan menimbulkan ketidak stabilan politik. Pengangguran yang tinggi juga akan menyebabkan ketidakpuasan rakyat sehingga menimbulkan demostrasi, bahkan huru – hara sehingga keadaan politik menjadi tidak setabil.




Pendapat saya :
Laju kepadatan penduduk di Indonesia semakin meningkat dengan adanya sensus penduduk, kini pemerintah tahu bahwa kepadatan penduduk berperan penting dalam perekonomian dan juga tingkat kriminalitas. Tidak pada perekonomian saja pengangguran berdampak, namun pengangguran juga berdampak pada masyarakat. Pengangguran akan menimbulkan ketidaksetabilan sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak masyarakat yang kehilngan pendapatan. Namun, mereka tetap dituntut memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya, sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang memicu terjadinya pencopetan, perampokan, dan tindak kriminal lainya.
Untuk menanggulangi kepadatan penduduk dan pengangguran ;
1.      pemerintah seharusnya memberikan kesempatan bagi para investor untuk membuat proyek-proyek baru yang membutuhkan banyak tenaga kerja
2.      pemerataan penduduk/ transmigrasi
3.      pemindahan tenaga kerja ke wilayah lain.
4.      Penggunaan program KB
5.      Menggerakan wajib belajar 9 tahun.
6.      Meningkatkan latihan kerja
Dengan cara seperti itu mungkin akan mengurangi kepadatan penduduk dan pengangguran yang ada di Indonesia.