Selasa, 05 Juni 2012

Siswa SMA 2 yang mendapat pengarahan dari sekolah Manusia dan Harapan

Seorang anak dilahirkan didunia merupakan harapan dari sebuah keluarga yang baru, yang tentu sebuah keluarga itu ingin memiliki keturunannya. Seorang Ayah dan Ibu tentu juga memiliki sebuah harapan, yaitu harapan semoga anaknya kelak menjadi seorang yang berhasil. Begitu juga sang anak, dia memiliki sebuah keinginan yang dia sebut “Cita-cita” yang nantinya anak itu harus mewujudkannya. Semuanya itu mencakup dari kata “Harapan”. Dan harapan menurut Abu Ridho dalam buku Recik-Recik Spritualitas Islam mengatakan, harapan merupakan pancaran suasana batin atau situasi kemanusiaan yang sedang menanti-nanti atau mengharapkan sesuatu yang disenanginya bakal menjadi kenyataan.
Setiap manusia pasti semuanya memiliki sebuah harapan, meskipun sulit untuk mencapai suatu harapan tersebut, namun semua itu akan dicapainya sampai titik darah penghabisan. Mengingat itu semua dahulu bangsa Indonesia juga memiliki suatu harapan untuk Merdeka dari penjajahan para kolonial Belanda maupun Jepang. Lepas dari semua itu Indonesia telah merdeka dan tentunya masih memiliki sebuah harapan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsanya agar menjadi orang-orang yang pandai dan bisa memajukan negaranya.
Sulit untuk mencapai sebuah harapan, harus ada optimisme dan faktor pendukung tentunya. Begitu yang saya alami saat ini, sebagai seorang yang jauh dari orang tua, saya dituntut untuk menjadi lebih mandiri dan dewasa tentunya. Dewasa disini bukan mencakup sebuah umur, apakah seorang itu sudah cukup umur dan disebut dewasa? Bukan itu maksud dari dewasa sebenarnya, menurut Dosen Matematika saya Bapak Ambar Dewayono seorang dikatakan dewasa apabila seorang tersebut menghadapi sebuah masalah dengan tenang dan sabar, karena dengan tenang kita akan menemukan solusi bukan emosi. Beliau mengatakan demikian pada saat perkenalan masuk perkulihan pertama pada pelajaran Matematika. Bagi saya setelah mendengar itu saya belum merasa dewasa, karena saya masih emosian dan tidak sabaran dalam menghadapi sebuah masalah yang ada. Dan semuanya bagi saya adalah motivasi dan semangat bagi saya. Walaupun jauh dari orang tua, namun dosen adalah orang tua kedua bagi saya, yang selalu memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik dan tentunya untuk dapat mewujudkan suatu keinginan atau cita-cita.
Ada banyak yang menginginkan sebuah harapan, dimana sebuah harapan itu ditujukan agar menjadi lebih baik lagi. Ini semua berkaitan dalam lingkup kehidupan manusia sehari-hari. Banyak selogan-selogan yang mengatakan agar kita membuang sampah pada tempatnya, “itu diharapkan agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat”. Bukan hanya selogan saja, intruksi atau pengarahan pun juga dilaksanakan, seperti Kepolisian Republik Indonesia kepada   Para Siswa SMA, itu diinginkan untuk membangun harapan agar kedepannya siswa menjadi individu – individu yang tertib akan pearturan dan rambu-rambu dan menjadi lebih baik lagi tentunya. Saya masih ingat dimana pada saat kelulusan SMA, saya dan teman-teman didatangi Polisi dari POLRES Brebes, dan pada saat itu Brigadir Polisi Kepala Bapak Rudi Hartono memberikan intruksi dan nasehat pada kami agar pada saat kelulusan nanti tidak ada coret-coretan dan pawai menggunakan sepeda motor.
Pesan dari Bapak Rudi Hartono kepada kami anak-anak SMA 2 yaitu Pada saat kelulusan nanti, apabila sudah menerima surat kelulusan segeralah pulang bersama orang tua masing-masing. Janganlah kalian yang masih muda ini berbuat keresahan, karena tindakan pawai motor akan membuat lalu lintas menjadi macet dan itu sangat mengganggu bagi para pengguna kendaraan umum. Demikian pesan Beliau kepada kami semua, pada saat itu pengumuman kelulusan berjalan tertib dan sisw-pun beranjak pulang masing-masing dengan orang tuanya. Pada saat itu SMA kami Alhmdulillah siswanya lulus semua, dengan peringkat terbaik di Kabupaten dan Kota Madya Tegal pada saat itu, kami tentunya sangat bangga.
Harapan dari semua Insan mencakup begitu banyak lapisan-lapisan yang terkait, baik dari diri sendiri, orang lain, dan layanan masyarakat. Karenanya diharapkan agar setiap masing-masing menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing dan saling berkesinambungan, dimana dari diri sendiri kita ke orang lain, dan dari kita kepada layanan masyarakat. Karena dengan ini maka Harapan dari semua insan akan saling berjalan dengan baik dan tertib.
Dari semuanya kita dapat mengambil sebuah kesimpulan, dimana Harapan dalam buku Ilmu Sosial Dasar yaitu sesuatu yang harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Maksudnya yaitu Harapan harus dilandasi sikap percaya pada diri sendiri dan Tuhan yang maha esa tentunya, itu dikarenakan agar kita dapat mencapai sebuah harapan, karena kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar mengatakan bahwa Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. kepercayaan pada diri sendiri
2. kepercayaan pada orang lain
3. kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan pada Tuhan
Kita dapat menyimpulkan sendiri bahwa kepercayaan dimulai pada diri kita sendiri, dari diri kita kemudian ke orang lain, dari orang lain kita akan percaya akan kebenaran kepada pemerintah, dan dari semua itu kita yakin bahwa kebenaran hanya milik Tuhan, walaupun kepercayaan kepada Tuhan pada urutan ke empat itu sama halnya semua kebenaran berpusat kepada Tuhan yang maha esa.
Saya selaku penulis ingin menyampaikan kepada semua pembaca bahwa setiap jiwa kita pasti menginginkan adanya sebuah harapan, karena dengan adanya harapan akan terciptanya rasa saling menyayangi antar sesama insane, mulai dari diri kita sendiri, orang lain, dan layanan masyarakat, seperti contoh pada saat kelulusan kami sangat senang dan bangga karena pihak Kepolisian Kabupaten Brebes datang dan memberikan pengarahan kepada kami semunya para siswa SMA 2 Brebes, itu merupakan bentuk rasa kasih sayang dan harapan pada pihak Kepolisian Kabupaten Brebes kapada kami, semunya dilakukan untuk harapan supaya anak-anak menjadi individu yang mentaati akan tata tertib dan larang larangan apa yang tidak boleh dilarang, semunya mengacu pada satu kata, yaitu harapan. Berikut gambar pada saat kedatangan Kepolisian ke SMA Negeri 2 Brebes :

Gambar pada saat saya (Jaket Hijau) dan teman-teman dinasehati oleh Brigadir Polisi Kepala Bapak Rudi Hartono, agar tidak melakukan pawai dan coret-coret pada saat kelulusan nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar